Penjelasan Kesehatan Reproduksi Pria

Reproduksi Pria

Problem kesehatan reproduksi juga bisa dialami oleh pria. Duduk perkara kesehatan reproduksi di laki-laki êbisa disebabkan sang pola makan yg tidak sempurna, ketergantungan pada 4lkohol dan 0bat-0batan, tidak menerapkan gaya hayati sehat, perawatan kesehatan, serta usia. Semua faktor ini dapat memicu disfungsi di salah satu organ seksual laki-laki . Berikut merupakan beberapa dilema kesehatan reproduksi yg dialami sang pria.

• Benign prostatic hypertrophy (bph)

Bph artinya gangguan pembesaran kelenjar prostat. Pembesaran ini membentuk uretra (anggota tubuh yg membawa urin asal kandung kemih keluar tubuh) tertekan sehingga membatasi peredaran urin. Bph normal terjadi di laki-laki usia 50 tahun ke atas dampak proses penuaan yang ditimbulkan oleh perubahan ekuilibrium hormon serta pertumbuhan sel. 

Gejala bph merupakan buang air kecil tidak tuntas, buang air kecil dua kali atau lebih per malam, nyeri saat buang air kecil, serta adanya darah atau nanah dalam urin. Hindari menunda waktu waktu ingin buang air kecil, menghindari alkohol dan kafein terutama di jam-jam sehabis makan malam, mengurangi stres, serta teratur berolahraga.

• Disfungsi birahiê

Disfungsi ereksi atau impotensi adalah ketidakmampuan buat bereksi atau mempertahankan birahi buat melakukan korelasi seksual karena pembuluh darah tersumbat. Disfungsi birahi mampu ditimbulkan duduk perkara fisik (darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, dilema hormonal, operasi, cedera) atau psikologis (gelisah, stres, depresi) atau sebab efek samping penggunaan obat-obatan eksklusif. Disfungsi ereksi bisa diobati dengan mengatasi penyebabnya, mirip duduk perkara fisik, psikologis, atau obat-obatan. 

Masalah reproduksi ini bisa dihindari dengan menjalani gaya hidup sehat mirip konsultasi menggunakan dokter tentang masalah kesehatan anda, konsultasi menggunakan psikolog buat menghilangkan stres, kegelisahan, atau depresi, berhenti merokok, membatasi atau menghindari alkohol, tak memakai narkoba serta olahraga teratur.

• Infertilitas

Infertilitas di pria merupakan ketidakmampuan laki-laki buat melakukan reproduksi. Persoalan reproduksi yang ini mampuêdisebabkan dilema di testis, penyumbatan pada saluran yang membawa sperma, problem hormon, infeksi, gangguan genetik, gaya hayati, atau faktor lingkungan. 

Salah satu cara buat mengetahui Bila seseorang laki-laki tidak subur artinya melakukan tes terhadap air mani buat mengetahui jumlah sperma serta motilitasnya (kemampuan sperma bergerak menuju sel telur). Ketidaksuburan mampu tak dapat diobati atau dicegah, akan tetapi anda bisa menghindari beberapa penyebab infertilitas dengan menjalani gaya hayati sehat berupa tak merokok, membatasi atau menjauhkan diri dari alkohol, menjauhi narkoba, menjaga berat badan, mengurangi stres, menghindari gambaran pestisida, logam berat, serta racun lainnya.

• Epididimitis

Epididimitis ialah pembengkakan jaringan epididimis yang menghubungkan testis menggunakan vas deferens (kawasan penyimpanan sperma matang). Epididimitis paling seringkali terjadi pada pria belia usia 19-35 tahun. Dilema reproduksi laki-laki êini sebagian akbar disebabkan sang penyebaran infeksi bakteri atau penyakit menular seksual.

Gejala epididimitis diantaranya terdapat darah di air mani, rasa tidak nyaman pada perut bagian bawah atau panggul, demam, benjolan di dekat testis, nyeri saat ejakulasi, nyeri atau terbakar waktu buang air mungil, skrotum (bagian asal tubuh pria) yg terletak di belakang penis) membengkak serta sakit, nyeri testis terutama waktu buang air besar . 

Komplikasi epididimitis dapat dicegah menggunakan diagnosa dan pengobatan dini atau mempraktekkan gaya hidup sehat menggunakan melakukan seks yg aman, ulas scott miller, md, pakar urologi di situs sentra gosip bioteknologi nasional, perpustakaan nasional kedokteran amerika perkumpulan

Priapisme merupakan ereksi yang monoton, menyakitkan, serta berlangsung selama lebih asal empat jam dan terjadi tanpa rangsangan seksual. Dilema reproduksi yg ini disebabkan sang kondisi ini terjadi saat darah di penis tidak bisa mengalir. Bila kondisi ini tidak segera diobati, bisa menyebabkan disfungsi ereksi tetap. Priapisme bisa terjadi di seluruh gerombolan umur.

Jika anda menderita priapism, jangan berusaha untuk mengobatinya sendiri. Sebaliknya, cari perawatan darurat di tempat tinggal sakit sesegera mungkin, saran charles e. Jennings, md, pakar urologi. Bila anda mengalami tanda-tanda-tanda-tanda masalah kesehatan reproduksi, segera konsultasikan dengan dokter anda buat mendapatkan pengobatan dan jangan lupa buat selalu menerapkan gaya hidup sehat.